post-image

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PARIWISATA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PARIWISATA
Penulis             : Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum
Penerbit           : UNR Press
Halaman          : 41 Halaman
Ukuran             : A5
Harga               : Rp.50.000
ISBN                :-


Sinopsis Singkat
Pariwisata mengacu pada pergerakan orang-orang melintasi kota-kota, negara-negara, atau batas-batas. Seiring orang terus bepergian untuk pekerjaan dan kesenangan, prospek masa depan pariwisata lebih cerah dari sebelumnya. Kita semua pernah berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata setidaknya sekali. Anda mungkin pernah melihat bahwa banyak orang menyediakan layanan dalam kegiatan pariwisata ini: agen perjalanan, pemandu, perusahaan transportasi, pengguna, penjual souvenir, dll. Pariwisata telah menjadi lebih dari sekadar sektor ekonomi dan telah berkembang menjadi bagian penting dari dasar ekonomi banyak negara. Di dunia modern, industri pariwisata utamanya berkolaborasi dengan lebih dari tujuh industri lainnya, seperti penerbangan, manajemen objek wisata, agen perjalanan, produksi kerajinan tangan, dan produksi souvenir untuk pengunjung dan objek wisata terdekat. Ini berubah dan berkembang karena keterkaitannya. Mengingat masalah ini lebih rinci, kita menemukan bahwa dalam definisi istilah "pariwisata" kita termasuk orang-orang yang mengikuti konferensi, pertemuan bisnis, jenis kegiatan bisnis atau profesional lainnya, serta orang-orang yang mengikuti studi wisata domestik. Seseorang menjadi pelancong ketika dia dengan sukarela meninggalkan lingkungan normal tempat dia tinggal untuk mengunjungi lingkungan lain. Oleh karena itu, wisatawan adalah pengunjung dan apa yang mereka lakukan ketika mengunjungi tempat lain dianggap sebagai pariwisata. Kembali pada tahun 1963, Konferensi Internasional PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata setuju untuk menggunakan istilah "pengunjung" (selain "penduduk") untuk menggambarkan orang-orang yang mengunjungi negara-negara lain. Oleh karena itu, pelancong bisnis membutuhkan transportasi yang sering dan teratur, layanan yang efisien dan dapat diandalkan, serta pilihan akomodasi yang baik (dalam hal kamar dan makanan) di destinasi mereka dengan standar tinggi. Produk pariwisata mengacu pada seluruh rangkaian layanan dan produk yang dikonsumsi oleh wisatawan. Tidak mungkin mendefinisikan industri pariwisata yang berbeda karena ada berbagai produk dan layanan terkait pariwisata. Pariwisata adalah pergerakan orang yang sangat besar dalam dan melintasi batas-batas nasional. Ini menciptakan kebutuhan untuk mengidentifikasi berbagai bentuk pariwisata. Untuk tujuan analisis statistik dan pemahaman arus wisatawan. Secara khusus, ini digunakan untuk menghitung dampak ekonomi dari setiap kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan. Dengan beberapa kegiatan bisnis terkait pariwisata, industri ini memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan devisa. Pariwisata didefinisikan sebagai kegiatan menikmati perjalanan bersama untuk mencapai tujuan khusus melegakan kebosanan dan kelelahan kehidupan sehari-hari. Pengembangan adalah segala sesuatu yang dilakukan secara terencana untuk membawa perubahan, dengan tujuan utama meningkatkan standar hidup, kesejahteraan, dan kualitas masyarakat. Banyak pengembangan memiliki potensi untuk melibatkan masyarakat, dan pengembangan di sektor pariwisata khususnya tidak dapat dipisahkan dari partisipasi masyarakat dan layanan untuk berperan aktif dan mendukung kemajuan pariwisata lokal. Pariwisata dianggap memainkan peran dalam pengembangan sebagai "mesin ekonomi" yang menghasilkan devisa bagi perkembangan ekonomi negara-negara termasuk Indonesia. Ini berarti bahwa pariwisata adalah faktor penting dalam pengembangan ekonomi suatu negara, karena mempromosikan pengembangan beberapa sektor ekonomi nasional, seperti: Peningkatan ekonomi melalui pengembangan fasilitas dan infrastruktur, munculnya industri baru, peningkatan produk pertanian dan peternakan, peningkatan pengakuan internasional terhadap produk lokal, dan peningkatan permintaan untuk souvenir, seni, lukisan, dan kerajinan. Selain itu, pariwisata secara signifikan meningkatkan pendapatan devisa, pajak, dan pendapatan nasional suatu negara. Pada dasarnya, sektor pariwisata perlu dipasarkan dengan baik agar dikenal oleh setiap wisatawan di seluruh dunia, termasuk wisatawan domestik dan internasional, dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan. Kesuksesan pariwisata sebagian besar bergantung pada orang-orang yang terlibat dalam manajemen pariwisata. Realisasi pariwisata adalah interaksi sumber daya manusia dalam pengembangan pariwisata, karena dimensi manusia adalah kekuatan penggerak bagi kelangsungan industri pariwisata.